Sesal Ibu

Oleh: Dahlan Iskan

Sesal Ibu
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Perubahan jiwanya lebih terlihat parah setelah matanya tinggal satu. Dalam suatu bentrokan antar gang, dua tahun lalu, mata sebelahnya terkena pecahan botol kaca.

Si pengantin baru, Ny Jason Rivera, malam itu sedang menunggu kepulangan suami. Jumat adalah hari kelima dalam tugas. Malam itu suaminyi memasuki hari libur tiga hari.

Yang pulang ternyata hanya kabar duka. Besoknya, Ny Jason mengunggah IG dengan kalimat heroik. Dia istri polisi yang tahu risiko itu. "Terbanglah tinggi kau ke sorga kehormatan," tulisnyi.

Lalu menyertakan berbagai foto, termasuk foto perkawinan tiga bulan sebelumnya.

Di kantor polisi, Ny Jason minta diantar ke ruang ganti: dari ruang itulah suaminyi menghubunginyi via video call untuk terakhir kali.

Dokter sudah berusaha keras menyelamatkan nyawa polisi satunya: Mora. Lukanya terlalu parah. Peluru yang ngendon di dalam otaknya telah merusak semuanya.

Akhirnya dokter hanya bisa mempertahankan nyawa Mora sementara: sampai seluruh organnya bisa diambil untuk donor transplant ginjal, lever, jantung dan paru. Kornea matanya juga masih bisa dipertahankan.

Mora lantas meninggal dunia. Tapi Mora masih bisa hidup lebih lama. (*)

Polisi satunya, yang masih ngobrol dengan sang ibu, melihat adegan brutal itu. Ia langsung menembakkan senjatanya ke arah penembak yang mencoba lari di koridor sempit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News