Sesal Istri

Oleh: Dahlan Iskan

Sesal Istri
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di penutup pidatonyi, Domonique mendapat tepuk tangan panjang. Diikuti dengan standing ovation. Yakni ketika dia mengucapkan kata-kata seolah itu kata-kata sang suami.

"Sekarang ini kita semua dalam keadaan tidak aman. Sistem. Keamanan kita telah gagal. Semoga jaksa distrik yang baru mendengarkan kata-kata saya ini," ujarnyi seperti menyuarakan perasaan sang suami.

Bahwa semua pelayat bertepuk tangan panjang, itu karena mereka setuju dengan kalimat tersebut.

Jaksa distrik New York yang baru memang bikin langkah yang sangat kontroversial. Sampai banyak yang menuntut agar Gubernur New York memecatnya –padahal gubernur tidak punya wewenang itu.

Sang jaksa, menurut New York Post, hadir di acara itu. Berarti ikut mendengar sendiri kata-kata ''Jason''. Bahkan mungkin juga ikut berdiri sambil bertepuk tangan.

Dua hari sebelumnya, ketika diadakan acara penghormatan terhadap jenazah Jason, di kantor polisi, sang jaksa baru juga hadir. Dominique tahu bahwa sang jaksa duduk di barisan depan. Maka dia memutuskan pilih duduk di belakang.

Yang sangat menarik perhatian, Dominique tidak mau meninggalkan ruangan sebelum sang jaksa baru itu pergi dari ruang tersebut.

Jaksa baru itu terpilih di Pemilu bulan November lalu. Dari Partai Demokrat. Mengalahkan calon dari Partai Republik. Ia dilantik menjadi jaksa tanggal 1 Januari lalu, bersamaan dengan pelantikan wali kota baru New York, Eric Adams.

Penyebab pertengkaran itu adalah: keinginan istri agar di saat berdua janganlah membawa HP dinas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News