Sesal Kabur

Oleh: Dahlan Iskan

Sesal Kabur
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Akhirnya saya kabur juga: ke Ethiopia. Saya tinggalkan istri dan cucu di Makkah dengan air mata. Air mata istri. Apa boleh buat. Toh, ada Mas Bajuri, Inul Daratista, dan tim mereka.

Istri dan cucu bisa pulang ke Jakarta bersama mereka.

Sesal KaburFoto: Dahlan Iskan bersama dubes Al Busyra Basnur dan istri.

Baca Juga:

Semua itu demi perusuh Disway. Saya ingat komentar ini: saya harus ke Ethiopia. Alasannya: saya harus melihat sendiri apakah benar negara termiskin di dunia itu sekarang sudah maju.

Mungkinkah Ethiopia bisa mengejar kita –mumpung yang dikejar belum mau lari.

Saya pun tidak minta izin istri. Toh, saya bisa minta maaf: beberapa jam sebelum harus berangkat. Tiket sudah di tangan. Lebih baik minta maaf daripada minta izin.

Baca Juga:

Penerbangan dari Jeddah ke Addis Ababa hanya dua jam. Anda sudah tahu: hanya menyeberangi Laut Merah. Saya pun membayangkan pesawatnya pasti hanya tipe Boeing B737 atau Airbus A321.

Saya sengaja pilih terbang dengan Ethiopian Airlines. Sekaligus ingin tahu apakah perusahaan penerbangannya sudah mencerminkan perubahan itu. Sekaligus ingin membandingkannya dengan Garuda Indonesia.

Awalnya saya ragu bisa kabur ke Ethiopia. Tidak pernah ada gambaran ke sana. Sampai tiba saatnya saya baca berita: untuk ke Ethiopia tidak perlu punya visa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News