Sesalkan Pengadangan terhadap Kiai Ma'ruf di Madura, Gus Ipul: Aneh
jpnn.com, SURABAYA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf menyesalkan aksi massa di Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim) yang mengadang KH Ma’ruf Amin, Senin (1/4). Gus Ipul -panggilan kondangnya- meyakini aksi pengadangan itu bukanlah karakter asli warga Pulau Madura.
“Ini (kejadian di Pamekasan) aneh, bukan karakter Madura. Mungkin ada kesalahpahaman, atau terprovokasi, ini bukan asli Madura," kata Gus Ipul kepada wartawan di Surabaya, Selasa (2/4).
Gus Ipul menambahkan, Kiai Ma’ruf sebagai calon wakil presiden berhak melakukan perjalanan politik ke mana pun sesuai undang-undang dan ketentuan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena itu, aksi pengadangan terhadap mantan rais am PBNU tersebut patut disesalkan.
Baca juga:
Kiai Ma'ruf Diadang di Pamekasan saat Ziarah ke Makam Mbah Buyutnya
Jaring Dukungan, Kiai Ma'ruf Bersafari Keliling Madura - Lombok - Jabar
"Kami prihatin sekaligus menyesalkan aksi penghadangan terhadap salah satu calon wakil presiden yang sebenarnya diperbolehkan menurut undang-undang untuk melakukan perjalanan politik ke mana pun sesuai ketentuan KPU," tuturnya.
Mantan wakil gubernur Jatim itu juga mengkhawatirkan pengadangan terhadap Kiai Ma’ruf di Pamekasan akan memicu aksi serupa di daerah lain. "Bila ini terjadi dan dibiarkan, bisa memicu di tempat lain akan terjadi penghadangan serupa bagi calon lain," ujarnya.
Gus Ipul meyakini aksi pengadangan terhadap KH Ma'ruf Amin di Pamekasan bukanlah karakter asli warga Pulau Madura.
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos-Kemendagri Bersinergi Wujudkan Data Tunggal
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub