Sesalkan Terhadap Kekerasan Wartawan
Rabu, 25 Februari 2009 – 20:41 WIB

David T Hill. Guru Besar Universitas Murdoch Australia Prof DR David T Hill, LPDS, dan Dewan Pers, bersama sebagian peserta lokakarya.
JAKARTA - Guru Besar Universitas Murdoch Australia Prof DR David T Hill mengungkapkan, setidaknya ada enam poin perkembangan pers di Indonesia yang patut disoroti. Keenam persoalan di era reformasi ini sangat mencolok, terutama bila di banding rezim orde baru. Persoalan lain, lanjut Hill, hubungan 'terlarang' antara partai politik (parpol) dan media di Indonesia terkadang tidak berdampak positif. ”Memang di Indonesia proses demokrasi sudah bergulir, sehingga kemerdekaan pers mulai dirasakan. Tapi saya lihat di Indonesia tidak sedikit pula parpol punya koran dan punya jaringan media. Dalam dunia liberal, parpol punya media boleh saja, tapi nanti media yang terlalu sektarian tidak akan didukung dan tidak dipercaya oleh masyarakat. Sebaliknya, pengaruh parpol terhadap media patut ditakuti atau dikhawatirkan. Sebenarnya, media milik parpol tidak terlalu berbahaya karena sudah jelas misinya, yang paling dikhawatirkan malah media yang bukan resmi milik parpol tapi bisa 'diperalat' parpol,” tukasnya.
”Saya melihat kok masih ada kekerasan terhadap wartawan. Banyak orang beranggapan, habis rezim hapus pula kekerasan, hanya saja kekerasan yang terjadi sekarang bentuknya berubah menjadi intimidasi. Wartawan ditakut-takuti dan dihalang-halangi dalam menjalankan tugas kejurnalistikannya,” papar Hill dihadapan puluhan wartawan nasional dan lokal di Lokakarya LPDS, Gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu (25/2).
Baca Juga:
Dia khawatir, insiden-insiden kekerasan terhadap media massa masih terus berlangsung. ”Kita perhatikan, wartawan dalam menjalankan tugas kejurnalistikannya masih sering berhadapan dengan preman, demonstran, separatisme. Itu semua tidak menciptakan tumbuh suburnya media,” cetusnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Guru Besar Universitas Murdoch Australia Prof DR David T Hill mengungkapkan, setidaknya ada enam poin perkembangan pers di Indonesia yang
BERITA TERKAIT
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- Barisan Pembaharuan: Semua Pihak Harus Hormati KPK Tahan Hasto
- Jawab Sanggah PPPK Tahap 2 Berlangsung, Panselda Harus Menyelamatkan Honorer TMS
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Akademisi Mendesak Supaya Dominus Litis jadi Bagian RUU KUHAP
- Iwakum Kecam Aksi Doxing terhadap Wartawan Seusai Demo Indonesia Gelap