Seskab Sebut Presiden Sangat Hati-hati Soal KPK

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo belum memberikan langkah dan solusi untuk kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat ini tengah terpuruk.
Bahkan pernyataan resmi pun belum dilontarkan presiden atas sejumlah masalah yang terjadi di KPK. Apakah presiden masih menaruh perhatian dan turut menyoroti masalah di lembaga antikorupsi ini?
Seskab Andi Widjajanto menyatakan presiden tetap beri perhatian pada masalah yang dihadapi KPK. Namun, ia juga mengakui presiden sedang menyiapkan pertimbangan untuk solusi terbaik. Termasuk soal Abraham Samad yang menjadi tersangka dan 21 penyidik KPK yang kini terancam terlibat kasus senpi ilegal.
"Presiden sangat sadar akan itu, karena itu kehati-hatiannya tetap dimunculkan oleh presiden," kata Andi di kantornya, Selasa (17/2) malam.
Meski demikian, Andi pun tidak dapat merinci langkah yang akan diambil presiden atas masalah KPK. Hanya saja, kata dia, presiden sudah menampung berbagai masukan dan laporan terkait dampak yang terjadi atas polemik KPK vs Polri.
"Kami juga melaporkan percakapan-percakapan media sosial terkait dengan ini. Itu selalu kami update ke presiden, dan presiden yang sekarang sedang melakukan pertimbanga-pertimbangan tentang keputusannya," tegas Andi.
Andi mengaku sejauh ini presiden pun belum memberi pernyataan resmi dan arahan terkait penetapan tersangka Abraham Samad di Polri. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo belum memberikan langkah dan solusi untuk kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat ini tengah terpuruk.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo
- Rano Karno Sebut Pramono Anung Sudah di Magelang, Ikut Retret Kepala Daerah?