Seskemenpora Bicara soal Pencoretan Pemain Timnas U-19
jpnn.com, JAKARTA - Serdy Ephy Fano, pemain Timnas Indonesia U-19 menjadi sorotan karena dia sampai dicoret sebanyak dua kali oleh Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong akibat tindakan indispliner.
Kemenpora, sebagai pihak yang mendidiknya melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku Utara sebelum akhirnya menjadi pemain profesional, turut angkat suara.
Seskemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan, dirinya begitu terkejut mendengar adanya pencoretan pemain Timnas Indonesia U-19, Serdy Ephy Fano dan M Yudha Febrian akibat tindakan indisipliner berat.
Khusus untuk Serdy, Kemenpora menilai, ke depannya akan menjadi masukan bagi PPLP yang mendidiknya dari usia pelajar.
Menurut Gatot, setiap pelatih pasti memiliki prinisip, apalagi pelatih kelas dunia.
Dia mencontohkan dengan pencoretan yang dilakukan di beberapa timnas di belahan dunia lain karena pemain tidak disiplin.
"Kami yakin, Shin Tae Yong memiliki prinsip, ini pasti berlaku juga untuk seluruh pelatih. Jadi pencoretan ini harus dihormati," ungkapnya.
Bagi Gatot, Serdy yang notabene alumnus dari PPLP yang dibina oleh Kemenpora, sejatinya disiplin itu sudah ditegakkan. Namun, dia menilai memang di level Timnas Indonesia, akan lebih ketat.
Pencoretan Serdy Ephy dari Timnas U-19 akibat indisipliner juga menjadi tanggung jawab PPLP Kemenpora.
- LPDUK & Persani Kerja Sama Sukseskan FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025
- Meningkatnya Prestasi Olahraga jadi Simbol Keberhasilan Pemerintah dalam Membangun Kepercayaan Publik
- Peneliti Populi Center: Kemenpora Turut Andil Ciptakan Ekosistem Olahraga yang Baik
- Dipecat PSSI Jadi Pelatih, Shin Tae-yong Muncul di Film Ghost Soccer: Bola Mati
- Tak Ada Shin Tae Yong, Siapa Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025?
- Kena Doxing, Bung Towel Lapor Polda Metro Jaya