Sesuai EUA BPOM, Sinopharm Bisa Digunakan Sebagai Vaksin Booster

jpnn.com, JAKARTA - Regional Manager PT Biofarma Andreas Heru Susanto mengatakan booster dilakukan setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis lengkap, untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.
“Pelaksanaan vaksinasi dosis booster dapat dilakukan jika vaksin yang digunakan telah mendapatkan EUA atau NIE (Nomor Ijin Edar) dari BPOM dan rekomendasi ITAGI,” ujar Andreas Heru Susanto.
Terdapat dua mekanisme pemberian vaksinasi booster, di antaranya Homolog dan Heterolog.
Homolog yaitu menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapatkan sebelumnya.
Sedangkan Heterolog yaitu menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Andreas kembali mengingatkan setelah vaksin primer Covid-19, kekebalan (antibodi) akan menurun dalam rentang waktu 3-6 bulan.
Oleh karena itu diperlukan vaksin booster untuk meningkatkan antibodi terhadap Covid-19.
Untuk saat ini, vaksin booster harus sesuai antara vaksin primer dan vaksin booster, selain itu sudah mendapatkan EUA BPOM, dan regimen vaksin booster bisa bertambah (update) sesuai data uji klinis dan EUA BPOM.
Untuk saat ini, vaksin booster harus sesuai antara vaksin primer dan vaksin booster, selain itu sudah mendapatkan EUA BPOM.
- BPOM Temukan Boraks dalam Kerupuk Gendar saat Inspeksi Takjil di Semarang
- Pakar Sebut Informasi Air Galon Sebabkan Kemandulan Pembodohan Publik
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- Kemal Akbar Sebut Jemaah Haji dan Umrah Tetap Perlu Vaksinasi, Begini Alasannya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos