Setahun, 6 Triliun Lebih Rokok Dikonsumsi

Setahun, 6 Triliun Lebih Rokok Dikonsumsi
Ilustrasi

jpnn.com - NEWYORK--Hasil penelitian Institute for Health Metrics and Evaluation University of Washington di Amerika Serikat tentang tembakau menunjukkan jumlah perokok di dunia semakin membengkak. Peningkatan jumlah perokok tertinggi kini terjadi di negara berkembang.

"Jumlah perokok secara keseluruhan meningkat dalam 30 tahun terakhir disebabkan karena meningkatnya jumlah penduduk dunia. Meskipun kemajuan luar biasa yang dibuat pada pengendalian tembakau, masih banyak yang harus dilakukan," ujar Dr Christopher Murray, penulis laporan tersebut, seperti dilansir BBC, Rabu(8/1).

Menurutnya, secara persentase, mereka yang merokok menurun, yaitu saat ini 42 persen di kalangan wanita dan 25 persen di kalangan pria. Tetapi karena jumlah penduduk dunia meningkat tajam dalam 30 tahun terakhir, angka perokoknya secara absolut lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Saya kira secara umum berita baiknya adalah di beberapa negara seperti Norwegia, Swedia, Kanada dan Meksiko. Juga sedikit di belakang seperti di AS dan Australia, lumayan berhasil dalam menurunkan jumlah perokok di antara pria maupun wanita," katanya.

Pada 1980 sekitar 721 juta orang merokok. Namun jumlah ini meningkat menjadi 967 juta orang merokok setiap hari pada 2012 di 187 negara yang disurvei. Dengan penduduk bumi yang memiliki lebih dari dua kali lipat jumlah penghuninya dalam 50 tahun terakhir yaitu tujuh miliar jiwa, banyak orang yang ikut dalam kebiasaan merokok.

Dalam hal negara-negara dengan prevalensi tertinggi penggunaan tembakau, Timor Leste menduduki puncak daftar dengan 61 persen dari penduduknya merokok setiap hari, kemudian disusul Indonesia.

Berikut ini hasil survei negara-negara dengan prevalensi merokok tertinggi dan terendah untuk 2012, tertinggi antara lain Timor Timur, Indonesia, Kiribati, Armenia, dan Papua Nugini. Sedangkan yang terendah jumlah perokoknya Antigua and Barbuda, Sao Tome dan Principe, Nigeria, Etiopia dan  Ghana.

Negara-negara tertentu termasuk Kanada , Islandia , Norwegia dan Meksiko, telah berhasil melakukan edukasi sehingga penduduknya berhenti atau tidak pernah merokok. Dalam hal dampak kesehatan, korban terbesar dari tembakau adalah di negara-negara seperti Yunani, Irlandia , Italia , dan Jepang serta China, Kuwait, Filipina, Rusia , Swiss dan Uruguay.

NEWYORK--Hasil penelitian Institute for Health Metrics and Evaluation University of Washington di Amerika Serikat tentang tembakau menunjukkan jumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News