Setahun Dolly Ditutup, Keluarga Tante Dolly Surati Bu Risma, Isinya…
jpnn.com - SURABAYA - Pemkot Surabaya terus berupaya memperbaiki infrastruktur di bekas kawasan prostitusi Dolly di Surabaya. Ya, sejak setahun lalu kawasan prostitusi yang disebut-sebut terbesar se-Asia Tenggara itu telah ditutup. Kini pemda berupaya memperbaiki wajah Dolly agar jauh dari kesan mesum dan esek-esek.
Yang paling sederhana, pemkot akan menambah lampu penerangan jalan. Kawasan itu bakal benderang agar tidak gelap. Jalan-jalan akan dilebarkan. Termasuk pembangunan jalur pedestrian dan upaya penghijauan. Ada juga pembuatan box culvert untuk saluran pencegah banjir.
''Memang tidak bisa serta-merta terwujud semua. Ada proses lelang dan yang lain. Yang penting lingkungannya sehat dulu,'' ucap Eko.
Tak hanya itu, pemerintah kota yang dipimpin Tri Rismaharini itu juga menghapus kata Dolly. Kawasan tersebut diperkenalkan dengan nama Putat Jaya.
Hal itu juga sesuai dengan permintaan keluarga sosok Dolly yang saat ini masih di Malang. Sang adik laki-laki Dolly saat ini masih berada di Malang. ''Dia mengirimkan surat ke Bu Wali meminta rehabilitasi nama. Katanya, Dolly bukan muncikari. Dia cuma menyewakan tempat yang ternyata untuk kegiatan prostitusi,'' ujar Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Eko Haryanto.
Temuan Jawa Pos dari kesaksian warga sekitar dan catatan Pemkot Surabaya, Dolly berdiri pada awal 1970-an pasca penggusuran warga stren Kali Jagir oleh Wali Kota Surabaya saat itu, R. Soekotjo.
Para warga korban penggusuran itu dipindahkan ke sebuah lokasi yang dekat dengan makam warga Tionghoa Kembang Kuning. Yakni, di kawasan Putat Jaya dan Girilaya. Karena kultur warga stren kali saat itu yang dekat dengan kemiskinan, pelacuran pun tumbuh.
Lalu, muncullah seorang perempuan bernama Dolly. Ada dua versi mengenai perempuan yang disebut-sebut masih punya darah keturunan Belanda tersebut.
SURABAYA - Pemkot Surabaya terus berupaya memperbaiki infrastruktur di bekas kawasan prostitusi Dolly di Surabaya. Ya, sejak setahun lalu kawasan
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya