Setahun Jokowi - Ma'ruf, Pemerintah Rela Jatahnya dari Penjualan Gas Bumi Dikurangi
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin rela jatah pemerintah dari penjualan gas bumi dikurangi.
Risiko mengurangi jatah pemerintah dari penjualan gas bumi ini diambil pemerintahan Jokowi - Ma'ruf demi meningkatkan daya saing global untuk tujuh kelompok industri.
"Penurunan harga gas (dilakukan) dengan mengurangi jatah pemerintah," demikian dikutip dari Buku Laporan Tahunan 2020, Peringatan Setahun Jokowi - Ma'ruf: Bangkit Untuk Indonesia Maju, di Jakarta, Selasa (20/10).
Dalam buku itu dijelaskan bahwa gas bumi memiliki porsi sangat besar pada struktur biaya produksi di sejumlah kelompok industri.
"Keputusan menurunkan harga gas langsung berpengaruh pada daya saing produk industri di pasar dunia,” lanjut penjelasan di buku tersebut.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menetapkan harga gas industri di tujuh sektor manufaktur maksimal sebesar 6 dolar AS per MMBTU (Million British Thermal Units), sejak April 2020 lalu.
Penurunan harga gas bumi setelah pengurangan bagian pemerintah sudah diberlakukan sejak April 2020 lalu.
- Pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi Jadi Sinyal KIM Plus Tegak Lurus Dukung RIDO
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Golkar DKI: Dari Awal Pak Prabowo & Pak Jokowi Mendukung Ridwan Kamil
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen