Setahun Lebih Menanti, 754 Pelajar Surabaya Akhirnya Bisa Terima Ijazahnya

jpnn.com, JAKARTA - Pemuda bernama Muhammad Zaid, 23, kini bisa bernapas lega. Pelajar dari SMK Antartika Surabaya ini bisa mendapatkan ijazah setelah empat tahun tertahan.
Usut punya usut, ijazah itu tertahan lantaran Zaid tak punya biaya untuk melunasi uang sekolah.
Kini, lewat program tebus ijazah kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya sebanyak 754 pelajar termasuk Zaid bisa mendapatkan ijazah.
"Senang pastinya karena saya lulus sejak 2020 lalu, baru bisa ambil ijazah sekarang. Rencananya ijazahnya mau dipakai melamar pekerjaan,” kata Zaid, Minggu (28/7).
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi program ini adalah kolaborasi bersama antara Pemkot Surabaya, Baznas Surabaya, Provinsi Jawa Timur dan juga Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) swasta di Kota Surabaya. Bahkan, data penerima tebus ijazah juga diajukan oleh pihak sekolah.
"Kami duduk bersama MKKS juga terkait data menerima tebus ijazah ini. Karena ini program bersama Pemkot, Pemerintah Provinsi dan juga Baznas, di mana semua biayanya berasal dari zakat ASN Kota Surabaya," kata Eri.
Eri juga berpesan kepada seluruh penerima tebus ijazah ntuk memiliki mental baja dan mau berjuang supaya kehidupannya lebih baik di masa depan.
"Setelah diberi ijazah harus bisa berjuang, jangan punya mental lemah tapi mental yang tangguh untuk membahagiakan orang tuanya. Saya juga titip kepada orang tua agar menjaga putra putrinya dari hal-hal negatif, kalau anaknya pulang malam segera di telepon," kata Eri
Pemkot Surabaya bersama Baznas gelontorkan dana Rp 2,6 miliar untuk tebus ijazah pelajar yang tak mampu bayar uang sekolah
- Muzaki Kini Bisa Bayar Zakat dengan Mudah Lewat Platform Digital BAZNAS
- BAZNAS Distribusikan 50.000 Paket Ramadan Bahagia ke 38 Provinsi
- BAZNAS Promosikan Produk Kue UMKM Sebagai Hampers Ramadan Favorit
- Menjelang Idulfitri, BAZNAS Distribusikan 168.750 Ribu Paket Beras Zakat Fitrah
- BAZNAS Siapkan Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar
- Pertama Kali di Indonesia, Ada Saf Khusus Difabel & Juru Bahasa Isyarat saat Salat Id