Setahun Pandemi Covid-19, Pekerja Migran Indonesia Masih Menunggu Kepastian

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi covid-19 sudah menghantam ekonomi dunia lebih dari setahun. Banyak negara memilih tidak membuka sama sekali akses untuk pendatang dari negara lain.
Kenyataan ini membuat limbung Indonesia sebagai salah satu negara paling banyak mengirimkan pekerja migran ke berbagai negara.
Belum lagi sebelum pandemi beberapa aturan yang disusun dalam negeri tidak bersambut baik dengan negara tujuan pekerja migran mencari rezeki.
Ini membuat penempatan pekerja migran Indonesia hanya 15 persen dari tahun sebelum pandemi.
Yulisa Baramuli, Ketua DPP Partai NasDem bidang Migran melihat persoalan ini membutuhkan kerja bersama seluruh stakeholders.
"Sejak pandemi penempatan pekerja migran Indonesia menurun drastis. Ditambahkan kemudian aturan dalam negeri yang disusun belum disambut baik oleh negara penempatan pekerja migran," tutur Yulisa.
Dia mengatakan saat ini ada beberapa negara yang sudah dibuka untuk pekerja migran tetapi PMI belum bisa masuk.
Oleh karena itu, Yulisa meminta Badan Pekerja Migran Indonesia dan Kemenaker, sebaiknya langsung membuat langkah agar para pekerja migran bisa ditempatkan di negara yang sudah dibuka.
Pandemi covid-19 membuat limbung Indonesia sebagai salah satu negara paling banyak mengirimkan pekerja migran ke berbagai negara.
- Soal Program Remaja Bernegara, Wantim NasDem Bicara Pentingnya Pendidikan Politik
- FKPMI Menilai Menteri Karding Lamban Mengurus Masalah PMI
- Dukung Program RB, Akademisi: Strategis Membina Pemuda Melek Isu Kebangsaan
- Termakan Iming-Iming Kerja di Jepang, 20 Pemuda Brebes Rugi Puluhan Juta
- Lewat Program RBN, NasDem Ajak Pemuda Mengenalkan Sistem Politik di Indonesia
- 37 PMI Dideportasi dari Malaysia, Keluhkan Perlakuan Buruk di Tahanan