Setahun Sekali

Oleh: Dahlan Iskan

Setahun Sekali
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Maka keluarlah larangan untuk truk selama 15 hari di sekitar Lebaran. Maksudnya: truk jangan ikut memadati jalan raya.

Tentu pengusaha truk jengkel, apalagi yang cicilan truknya belum lunas. Tidak hanya itu. Arus barang juga akan terganggu. Ekonom akan menjerit: aturan itu akan menaikkan angka inflasi.

Seharusnya tidak perlu begitu lama. Kemajuan ekonomi juga jangan diganggu terlalu banyak.

Yang paling rumit memang di penyeberangan. Khususnya Merak dan Selat Bali. Selalu ada anggapan kekurangan kapal di mana-mana. Padahal jumlah kapal berlebih-lebih.

Untuk Merak misalnya, tersedia lebih 60 kapal. Dermaganyalah yang kurang.

Masalahnya: siapa yang harus membangun dermaga. Di sini dermaga seperti ''anak haram'' transportasi. Pemerintah cenderung menyerahkan itu menjadi urusan ASDP.

Tentu ASDP tidak bisa menghindar kalau itu penugasan dari negara. ASDP adalah BUMN.

Namun, ASDP akan berhitung secara bisnis: merugikan perusahaan atau tidak. Maka jumlah dermaga selalu kalah cepat dengan penambahan kapal dan naiknya jumlah penumpang.

Celaka tetapi untung. Kapal ferry itu menabrak dermaga. Kapalnya besar. Dermaganya baru. Lokasinya: Merak. Waktu kejadiannya: 13 hari sebelum puncak arus mudik.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News