Setahun The Great March of Return
jpnn.com, GAZA - Ketegangan menyelimuti perbatasan Gaza-Israel. Hari ini, Sabtu (30/3), tepat setahun aksi The Great March of Return. Selama itu pula, lebih dari 250 nyawa melayang dan ribuan korban lainnya terluka. Banyak pihak yang memprediksi terjadinya kerusuhan. PBB sudah mewanti-wanti.
Hamas siap mengerahkan sejuta orang untuk beraksi ke perbatasan. Di sisi lain, Israel juga sudah siap dengan pasukan tempurnya. Penduduk Gaza tidak menanggapi ancaman Netanyahu.
Kemarin malam sebagian warga yang tergabung dalam "unit pengganggu malam" turun.
Mereka membakar petasan dan ban, melemparkan batu-batuan, serta melontarkan bom pipa ke arah sisi Israel. Tujuannya bukan melukai, melainkan melemahkan mental penduduk di sisi Israel. Sebab, suara petasan itu mirip bom asli.
Blokade selama bertahun-tahun membuat Jalur Gaza bak penjara terbuka terbesar di dunia. Akibat tekanan terus-menerus dari Israel, penduduk putus asa dan tidak lagi mengenal takut. (sha/c14/dos)
Setahun The Great March of Return
Jumat, 30 Maret 2018, Hamas menggelar aksi demo selama 6 pekan di jalur perbatasan Gaza-Israel.
Warga menuntut agar penduduk Palestina yang tinggal di pengungsian bisa kembali ke tanah mereka yang dirampas Israel. Ketika Israel berdiri pada 1948, sebanyak 750 ribu penduduk Palestina diusir dari rumah dan desanya.
Ketegangan menyelimuti perbatasan Gaza-Israel. Hari ini tepat setahun aksi The Great March of Return.
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata