Setelah 32 Tahun, 3 Desa ini Akhirnya Bisa Nikmati Listrik
jpnn.com - KALSELTENG - Bupati Kotawaringin Timur Sopian Hadi mengucapkan terima kasih kepada PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng).
Melalui program Listrik Desa (Lisdes) PLN Kalselteng meresmikan penyalaan listrik di tiga desa yang terletak di Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin (24/10) kemarin.
Tiga desa yang diresmikan yakni Desa Batu Agung, Desa Tri Buana dan Desa Bukit Indah.
Diakui Sophian, untuk menuju tiga desa tersebut sangat sulit karena akses jalan yang masih berupa tanah perbukitan.
Namun PLN akhirnya berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan listrik sepanjang 49 kilo meter sirkuit (kms), di mana 24 kms dibangun PLN melalui program listrik desa, sedangkan 25 kms sharing antara PLN bersama PT Unggul Lestari.
"Setelah 32 tahun, ketiga desa ini berdiri, akhirnya hari ini sejarah mencatat, masyarakat Desa Batu Agung, Desa Tri Buana dan Desa Bukit Indah dapat menikmati aliran listrik. Terima kasih kepada PLN yang telah berhasil merealisasikan mimpi masyarakat disini," tutur Sopian.
Untuk menghindari berbagai gangguan yang bisa menyebabkan listrik padam, Sopian menyerukan agar masyarakat melakukan gotong royong dan turut serta membantu PLN membersihkan kawasan yang dilalui jaringan listrik dari ranting dan pepohonan.
"Dengan begitu jika cuaca buruk, pohon di sekitar jalur jaringan listrik tidak mengganggu aliran listrik," kata Sopian.(chi/jpnn)
KALSELTENG - Bupati Kotawaringin Timur Sopian Hadi mengucapkan terima kasih kepada PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng).
- Polisi Ungkap Fakta soal Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Pademangan
- Wahai Honorer Pelamar PPPK 2024 Tahap 1, Sudah Siap? Ada yang Harus Naik Pesawat
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri