Setelah 38 Tahun, Hari Natal 2015 Akan Diterangi Bulan Purnama Langka
Bumi akan mengalami dua peristiwa astronomi langka pada pekan ini, yakni sebuah asteroid yang melintas pada tanggal 24 Desember dan Bulan purnama saat Natal pertama sejak tahun 1977.
NASA memprediksi bahwa Bulan purnama berikutnya yang jatuh pada Hari Natal tidak akan terjadi sampai tahun 2034, sedangkan asteroid bernama ‘2003 SD220’-yang dinamai seperti tahun penemuannya -baru akan kembali pada tahun 2018.
Bulan purnama akan terlihat paling terang pada jam 10:11 malam Hari Natal waktu Australia.
NASA telah meminta semua orang yang menatap Bulan purnama saat Natal, untuk memikirkan pesawat ruang angkasa ‘Lunar Reconnaissance Orbiter’ (LRO), yang telah meneliti permukaan Bulan sejak 2009.
"Saat kita melihat Bulan pada kesempatan seperti itu, perlu diingat bahwa Bulan adalah lebih dari sekedar tetangga angkasa," jelas John Keller dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard milik NASA dalam sebuah pernyataan.
"Sejarah geologi dari Bulan dan Bumi sangat terikat erat sehingga Bumi akan menjadi planet yang berbeda secara dramatis tanpa kehadiran Bulan."
Asteroid tak berbahaya
Asteroid ‘SD220’ memiliki diameter sekitar 0,7 kilometer dan diperkirakan memiliki panjang sekitar dua kilometer, sehingga berpotensi cukup besar untuk dikunjungi oleh misi luar angkasa berawak di masa depan.
Bumi akan mengalami dua peristiwa astronomi langka pada pekan ini, yakni sebuah asteroid yang melintas pada tanggal 24 Desember dan Bulan purnama
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat