Setelah 4 Tahun, 4 Bulan dan 4 Pekan
jpnn.com - REZIM Presiden Bashar al-Assad yang dibantu Rusia dan Iran akhirnya merebut kembali Kota Aleppo yang selama empat tahun, empat bulan, dan empat pekan dikuasai kelompok oposisi (Damaskus menyebutnya pemberontak)
Di atas kertas, Battle of Aleppo alias Pertempuran Aleppo berakhir. Namun, kenyataan tak segampang itu. Selebrasi pasukan Syria di ibu kota Provinsi Aleppo Selasa lalu sukses menyedot perhatian dunia.
Kini, semua mata tertuju ke kota yang pernah menjadi kota dengan populasi terpadat di republik tepi Laut Mediterania tersebut. ’’Kami sudah di ambang kemenangan,’’ kata jubir militer Syria saat kolaborasi pasukannya dan militer Rusia sukses merebut 90 persen wilayah oposisi bersenjata di sisi timur Aleppo.
Setelah mendeklarasikan kemenangan, Damaskus pun memerintahkan pasukan menyisir kota yang telah menjadi reruntuhan tersebut. Tujuannya tentu saja melucuti oposisi. Dalam razia pascaselebrasi itu, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan adanya pembantaian di Aleppo.
Kabarnya, sekitar 82 warga sipil tewas setelah dieksekusi pasukan Syria. Namun, laporan itu tidak bisa diverifikasi.
Sorotan masyarakat internasional membuat Damaskus sedikit melunak. Atas prakarsa Rusia dan Turki, rezim Assad bersepakat dengan oposisi untuk mengevakuasi warga sipil dan pejuang oposisi yang terjebak di Aleppo yang tak layak huni. Selain itu, Damaskus mengizinkan konvoi bantuan kemanusiaan yang terkumpul dari negara-negara anggota PBB melintas. Kamis (14/12) konvoi bantuan bergerak dari Turki.
Namun, menyelamatkan warga sipil dari perang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ribuan, bahkan puluhan ribu, penduduk yang sudah siap meninggalkan Aleppo yang porak-poranda harus sabar menunggu.
Rezim Assad yang punya banyak kepentingan dua kali menunda evakuasi. Kemarin (17/12) klausul dalam kesepakatan evakuasi kembali berubah setelah sempat berubah Rabu lalu (13/12).
REZIM Presiden Bashar al-Assad yang dibantu Rusia dan Iran akhirnya merebut kembali Kota Aleppo yang selama empat tahun, empat bulan, dan empat pekan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer