Setelah 4 Tahun, 4 Bulan dan 4 Pekan
"’Kami siap memfasilitasi evakuasi sesuai mandat kemanusiaan yang kami emban. Tapi, kami minta jaminan pasti dari semua pihak agar evakuasi berjalan lancar,’’ ungkap Marianne Gasser, direktur regional Palang Merah Internasional (ICRC) Syria.
Tanpa jaminan pasti, keselamatan sukarelawan ICRC terancam. Sebab, mereka yang bisa memberi jaminan keselamatan itu juga yang berpotensi merenggut nyawa sukarelawan.
Evakuasi yang seharusnya berlangsung Rabu (14/12), setelah tercapai gencatan senjata sehari sebelumnya, tertunda sampai Kamis (15/12). Baru dua kali pemberangkatan, evakuasi kembali terhenti pada Jumat (16/12). ’’Penduduk Aleppo menunggu-nunggu. Mereka berharap evakuasi berlanjut. Tolonglah segera bersepakat lagi. Bantu kami menyelamatkan ribuan nyawa,’’ seru Gasser.
Tertunda dua kali dan diwarnai insiden maut yang merenggut sedikitnya satu nyawa, evakuasi Aleppo telah mengungsikan sekitar 10.000 orang. Sebagian di antaranya adalah pasien rumah sakit yang berada dalam kondisi kritis.
Sejak pasukan Syria dan Rusia membabi buta menyerang Aleppo dan menarget rumah sakit, tidak ada lagi pasien yang terurus. Berminggu-minggu, mereka bertahan tanpa obat-obatan dan tanpa dokter.
Dari Kota Aleppo, para pasien diungsikan ke rumah sakit di sisi barat Provinsi Aleppo yang merupakan wilayah pro pemerintah. Rumah sakit di wilayah barat masih beroperasi normal dan punya obat serta fasilitas medis lebih lengkap. Selain dilarikan ke wilayah pro pemerintah, para pasien diungsikan ke rumah sakit-rumah sakit di Turki. Itulah mengapa Bulan Sabit Merah Turki juga mengirimkan ambulans ke Aleppo.
Tapi, menurut Elizabeth Hoff dari WHO, masih ada ribuan orang yang butuh penanganan medis segera. Bukan hanya mantan pasien rumah sakit Aleppo, melainkan juga warga sipil yang terluka. ’’Saya masih berharap kesepakatan tercapai hari ini (kemarin), agar ada lebih banyak lagi yang bisa diselamatkan,’’ katanya menjelang sore. Namun, harapan itu tipis. Sebab, Rusia tidak menghendaki evakuasi malam hari.
Secara terpisah, perwakilan oposisi bersenjata melaporkan bahwa kesepakatan baru sudah tercapai. Evakuasi lanjutan akan mengungsikan ribuan warga Aleppo yang masih tertinggal. Sayang, sampai tadi malam WIB, evakuasi lanjutan belum berjalan. Kesepakatan baru yang diklaim oposisi bersenjata itu juga tak membuat serangan berhenti. Aleppo kembali dihujani rudal dan tembakan dari udara kemarin.
REZIM Presiden Bashar al-Assad yang dibantu Rusia dan Iran akhirnya merebut kembali Kota Aleppo yang selama empat tahun, empat bulan, dan empat pekan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer