Setelah 55 Tahun Beroperasi, Studio TV ABC Adelaide Ditutup

Mark Scott berpendapat, kondisi ekonomi di sektor televisi menciptakan ‘kondisi yang sulit untuk mempertahankan operasi skala kecil" dan lebih "efisien untuk memusatkan produksi, berita dari luar dan berita mingguan di Sydney dan Melbourne".
Ia mengatakan, perubahan sedang dilakukan sebagai akibat dari pemotongan anggaran ABC sebesar 254 juta dolar oleh Pemerintah Federal Australia, selama lima tahun ke depan, termasuk 207 juta dolar dari tahun keuangan 2015.
Argumen Mark Scott tersebut ditentang oleh orang dalam ABC, yang mengatakan bahwa studio terbesar Adelaide, yakni 51B, adalah kotak hitam dengan "sistem pencahayaan tua dan sederhana" dengan tidak adanya ruang kontrol, atau kamera siaran.
"Saat syuting dilakukan di sana, kamera lapangan didatangkan dari gudang sebelah, kamera yang sama yang pergi ke konferensi pers atau syuting program lainnya, seperti ‘The Cook and the Chef’ atau ‘Dream Build’," sebutnya.
Ia mengatakan, studio berukuran sedang di Adelaide, yakni 51A, merekam 25 program per minggu sepanjang tahun, termasuk dua program buletin setiap hari, dua buletin ‘Behind The News’ (BTN), dan program mingguan BTN.
Studio terkecil yang dimilikinya, 51C, tak lebih dari sebuah "ruang kantor" dengan layar hijau.
"Adelaide tidak memiliki kru studio khusus," kata orang dalam tersebut.
"Kamera-kamera studio berita dikontrol jauh dari ruang kontrol, dan ketika BTN syuting di studio, ia memakai seorang juru kamera yang akan bekerja di program lain, di berita, program ‘Landline’, atau acara seperti “Poh’s Kitchen," tambahnya.
Akibat pemotongan anggaran yang dilakukan Pemerintah Federal Australia terhadap bidang penyiaran selama 5 tahun ke depan, studio TV ABC Adelaide
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia