Setelah April, Mobil Baru Seret

Produsen di Jepang Kesulitan Komponen

Setelah April, Mobil Baru Seret
Setelah April, Mobil Baru Seret
Ketidakjelasan nasib industri komponen atau tier dua dan tier tiga itu memang secara otomatis memutus mata rantai industri otomotif untuk sementara waktu. "Yang kami laporkan hari ini (kemarin) adalah update sampai tadi pagi (kemarin pagi). Kami akan terus mengikuti perkembangan sampai ada kejelasan," terusnya.

Industri komponen itu juga banyak di antaranya dipasok ke Indonesia sehingga nasib yang diterima industri otomotif di dalam negeri kurang lebih sama. Meski begitu, Sudirman memastikan, industri Daihatsu sampai April tetap aman. "Untuk Mei dan seterusnya kami belum tahu, harus tunggu kepastian lagi," terusnya.

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto menambahkan, produksi Toyota sampai April juga aman. Seperti Daihatsu, untuk Mei dan selanjutnya juga menunggu perkembangan. "Shipment (pengiriman komponen dengan kapal) sempat terhenti satu minggu. Pengiriman memang per minggu. Tapi minggu ini sudah ada lagi dan semoga tidak ada perubahan," ujarnya.

Business Development Director PT Indomobil Sukses Internasional Tbk Bambang Subijanto yang membawahi Suzuki dan Nissan, mengatakan pihak prinsipal terus melakukan konsolidasi dan secepatnya memberi kabar ke Indonesia. Untuk saat ini, menurutnya, situasi tidak jauh berbeda dengan prinsipal lain yaitu terputus mata rantai dengan tier dua dan seterusnya.

JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mulai ragu target penjualan otomotif (mobil) dalam negeri minimal 800 ribu unit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News