Setelah Bima, Mana Lagi?
Sabtu, 28 Januari 2012 – 04:59 WIB

Setelah Bima, Mana Lagi?
Jika yang diperjuangkan sudah tidak sepakat dengan tambang, lantas siapa yang diperjuangkan? Lantas bupati memperjuangkan kepentingan siapa?
Dari pertanyaan-pertanyaan seperti itulah, perlunya pemangku kekuasaan mendengarkan aspirasi rakyatnya. Bukan memberikan kesan, mengabaikan aspirasi masyarakat luas dan memberikan kesan lebih berpihak kepada pemodal ketimbang terhadap rakyatnya.
Dalam tataran yang lebih besar, kasus Bima kembali mengukuhkan anggapan bahwa kita sedang menghadapi krisis kepemimpinan. Ketidak tegasan dalam menghadapi berbagai masalah, telah membuat situasi dan kondisi negeri terus dalam ketidak pastian sosial. Jika ini terus terjadi, dikhawatirkan akan berujung pada disintegrasi bangsa.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku penanggung jawab pemerintahan nasional jangan terlalu lama diam dan membisu. Harus segera diambil tindakan tegas dan bertanggung jawab untuk mengatasi persoalan-persoalan sengketa dengan rakyat. Jangan sampai sejarah mencatat, ditangan SBY–lah Indonesia berakhir dalam sejarahnya. (***)
KEPUTUSAN Bupati Bima ,Nusa Tenggara Barat, Ferry Zulkarnain menghentikan eksplorasi PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), Sabtu (28/1) diharapkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pencabutan Berita 'Para Praktisi Hukum Diminta Mendukung Implementasi UU Cipta Kerja'
- Dari Redaksi: Sori, Kami Sempat Slow 2 Hari untuk Uji Kompetensi
- Pengurus GAMKI jadi Stafsus Presiden, Milenial Tanah Papua untuk Konsep Indonesia Sentris
- Sepak Bola Indonesia Dikhianati Para Pemiliknya
- Pengumuman Pencabutan Berita Saduran Asia Sentinel
- Nelayan Diterjang Puting Beliung, 1 Hilang, 3 Selamat