Setelah Diringkus, Ternyata Garong Ini Menangis Juga, Cemen Deh

“Busi itu untuk pecahin kaca biar tidak berisik. Tinggal di dorong saja kalau kita sudah lemparkan pecahan keramik ke kaca mobil,” jelas dia.
Erwin, Rahman, dan Heryanto ini ditangkap Buser Polsek Cakranegara di Mataram. Polisi menghadiahi tembakan untuk Erwin dan Rahman di bagian betis kiri. Konon, pelaku mencoba melawan petugas saat penangkapan.
Dari tangan mereka, polisi menyita uang tunai Rp 3 juta, kamera, laptop, tiga buku tabungan, tiga kunci letter T, 10 kartu ATM, lima hand phone, dua HT, dan busi.
Di ruang penyidik, Erwin yang bertato terlihat menangis. Ia tampaknya tidak kuasa lagi menahan sakit bekas tembakan di kakinya. Berdiri saja Erwin terlihat susah. Ia merengek kesakitan sambil memegang betis yang penuh tato. “Sakit sekali,” ucapnya.
Nyali Erwin saat di Polsek tak lagi segarang sebelum ditangkap. Konon saat penangkapan, Erwin sempat cek cok dengan petugas. Bahkan, dia melarang polisi memegangnya.
“Dia ini melawan ketika kami nangkap. Dia bilang, jangan main tangkap-tangkap, ada undang-undangnya, saya punya adik yang polisi. Dia itu pangkatnya AKBP,” kata salah seorang petugas menirukan gertakan Erwin.
Kini Erwin bersama dua rekannya harus merasakan dinginnya malam di balik jeruji besi. Mereka dijerat dengan pasal 363 tentang pencurian dan terancam hukuman lima tahun penjara.(Islamuddin/Suharli/fri/jpnn)
MATARAM - Kasus pencurian barang berharga milik warga yang tersimpan dalam mobil di parkiran sangat meresahkan. Erwin Aprianto, disebut polisi sebagai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pelaku Curanmor di Bandung Ditangkap, Modus Pelaku Saat Beraksi Lumayan Unik
- Polda Jabar Amankan Mahasiswa PPDS Unpad yang Perkosa Pasien RSHS Bandung
- Viral Dokter Residen PPDS Unpad Perkosa Pengunjung RSHS Bandung, Modusnya
- Waspada Begal Motor Modus Tabrakan, ABS Jadi Korban
- 2 Politikus Gerindra di Banggai Lapor Polisi Setelah jadi Korban Penganiayaan
- 1 Pelaku Penusukan di DA 41 Club Palembang Ditangkap Polisi, 2 Lagi Masih Buron