Setelah Federer, Giliran Djokovic jadi Korban Dominic Thiem di ATP Finals
jpnn.com, LONDON - Petenis peringkat lima dunia Dominic Thiem menjadi pemain pertama yang meraih dua kemenangan di ATP Finals. Setelah mengalahkan Roger Federer (ranking tiga) di pertandingan pertama Grup Bjorn Borg, Senin (11/11) lalu, Thiem juga menang atas Novak Djokovic (ranking dua), Rabu (13/11) dini hari WIB.
Pria Austria berusia 26 tahun itu mengalahkan Djokovic 6-7 (5), 6-3, 7-6 (5) di The O2 London. Ini merupakan kemenangan pertama Thiem atas Djokovic di hard court. "Ini benar-benar salah satu pertandingan yang sudha saya tunggu. Salah satu alasan saya berlatih sepanjang hidup. Ini untuk semua masa lalu saya," kata Thiem seperti dikutip dari situs resmi turnamen.
“Benar-benar luar biasa, mengalahkan legenda. Dan saya juga memenuhi syarat untuk lolos semifinal," imbuhnya.
Ya, untuk pertama kali dalam kariernya, Thiem lolos ke semifinal ATP Finals.
London, you’ve just witnessed a CLASSIC.@ThiemDomi defeats Djokovic 6-7(5), 6-3, 7-6(5) to book his spot in the #NittoATPFinals final four ????
????: @TennisTV pic.twitter.com/34arwXNxRG — ATP Tour (@atptour) November 12, 2019
Thiem menjadi pemain kedua dalam sejarah ATP Finals yang mengalahkan Roger Federer dan Novak Djokovic, setelah petenis Jerman Alexander Zverev melakukannya tahun lalu, dan Zverev juara.
Sementara di laga sebelumnya, masih di Grup Bjorn Borg, Federer akhirnya meraih kemenangan pertama setelah mengalahkan peringkat delapan Matteo Berrettini (Italia) 7-6(2), 6-3. (adk/jpnn)
Dominic Thiem menjadi petenis pertama yang memastikan satu tempat di semifinal ATP Finals.
Redaktur & Reporter : Adek
- US Open 2024: Sehari Setelah Alcaraz Gugur, Djokovic Tumbang
- Djokovic Pukul Alcaraz di Final Olimpiade Paris 2024, Golden Slam!
- US Open 2023: Novak Djokovic jadi Petenis Terhebat Sepanjang Masa
- Wimbledon 2023: Jantan, Pengakuan Novak Djokovic Soal Carlos Alcaraz
- Novak Djokovic Butuh 3 Jam 35 Menit Taklukkan Cowok 20 Tahun, Pangeran William jadi Saksi
- Djokovic Akan Bertanding di Australia Terbuka 2022 Setelah Terancam Dideportasi