Setelah Filipina, Rammasun ke Tiongkok dan Vietnam
jpnn.com - BEIJING – Setelah memorak-porandakan Filipina dan menewaskan 54 orang, topan Rammasun kini berpindah. Angin berkekuatan 216 kilometer per jam tersebut melintasi Tiongkok dan Vietnam.
Rammasum menyapu Pulau Hainan bagian utara mulai kemarin siang (18/7) hingga malam. Topan serupa melintas di Semenanjung Leizhou ketika sore waktu setempat.
Angin besar yang masuk kategori empat itu juga diperkirakan mengobrak-abrik Provinsi Guangdong dan Guangxi. Hari ini Rammasun bakal berpindah ke wilayah Vietnam. Pemerintah Vietnam sudah bersiap dengan mengevakuasi warganya dari wilayah pantai mereka di sisi timur laut.
Di Hainan, Rammasun adalah yang terbesar sejak 41 tahun lalu. Alarm tanda bahaya tingkat tinggi pun berbunyi di tempat-tempat pengamatan cuaca.
Padahal, alarm tersebut sebelumnya tidak pernah berbunyi. Ada kemungkinan bakal banyak tanah yang longsor dan banjir setelah adanya empasan Rammasun.
Wali Kota Wenchang Liu Chunmei mengungkapkan sudah ada satu korban tewas karena angin itu. Korban bernama Gao, 60, tersebut pulang setelah ada peringatan bahaya.
Namun, rumahnya ternyata ambruk. Bukannya selamat, Gao justru tewas tertimpa reruntuhan. "Banyak rumah yang rusak karena topan ini," ujar Liu.
Sebanyak 70 ribu orang di wilayah-wilayah rawan longsor sudah diungsikan. Di seluruh Hainan, pengoperasian bandara, pelabuhan, kereta api, dan bus dihentikan sementara. Sekolah-sekolah dan resor pun ditutup. (AFP/USA Today/sha/c15/tia)
BEIJING – Setelah memorak-porandakan Filipina dan menewaskan 54 orang, topan Rammasun kini berpindah. Angin berkekuatan 216 kilometer per jam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer