Setelah Hongaria, Kroasia Ikut Menutup Perbatasan setelah Dibanjiri 13.000 Pengungsi
![Setelah Hongaria, Kroasia Ikut Menutup Perbatasan setelah Dibanjiri 13.000 Pengungsi](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20150919_214334/214334_618777_pengungsi_suriah_besar.jpg)
jpnn.com - ZAGREB - Pemerintah Kroasia akhirnya menutup tujuh dari delapan pintu perbatasannya dengan Serbia setelah mengeluh dibanjiri lebih 13.000 pengungsi Suriah.
Ribuan pengungsi yang mencoba menuju Eropa ini terpaksa masuk lewat Kroasia setelah Hongaria menutup sepenuhnya perbatasan mereka.
Hanya pintu masuk Bajakovo, jalan raya yang menghubungkan antara Belgrade dan Zagreb yang masih dibuka kepada publik hari ini, sementara Slovenia menghentikan semua layanan kereta api yang datang dari Kroasia setelah ditemukan membawa pengungsi masuk.
"Sejauh ini, kami telah mendaftarkan sebanyak 13.000 pengungsi di wilayah Kroasia. Jumlah ini berarti kapasitas kita untuk mengambil lebih banyak pengungsi terbatas," kata Menteri Dalam Negeri Kroasia, Ranko Ostojic seperti dilansir AFP, Sabtu.
Ostojic sebagaimana lapor Mail Online memperingatkan pengungsi, agak sulit untuk mereka sampai ke negara-negara Eropa lain melalui Kroasia.
"Jangan datang lagi ke sini, tinggallah di pusat-pusat pengungsi di Serbia, Makedonia, dan Yunani. Ini bukan rute ke Eropa karena bus tidak akan membawa Anda ke sana. Itu bohong," kata Ostojic.
Di balik kata-kata Ostojic, penduduk Kroasia sebenarnya berhati mulia dengan mengulurkan bantuan berupa makanan, air, dan barang kebutuhan kepada pengungsi yang berhasil memasuki negara ini segera tiba di daerah Ilaca.(AFP/ray/jpnn)
ZAGREB - Pemerintah Kroasia akhirnya menutup tujuh dari delapan pintu perbatasannya dengan Serbia setelah mengeluh dibanjiri lebih 13.000 pengungsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal
- Aksi Pro-Palestina Diwarnai Ujaran 'Zionis Babi' & Salut ala NAZI, Pedemo Diciduk Polisi