Setelah ISIS Pergi dari Marawi
Diperkirakan masih ada 53 bom yang tidak meledak saat dijatuhkan. Berat bom-bom tersebut mencapai 226 kilogram. Selain itu, ada bahan peledak yang ditinggalkan militan Maute.
”Kami kekurangan peralatan untuk menggali bom,” terang Wakil Komandan Satuan Tugas Militer Marawi Kolonel Romeo Brawner.
Untuk menjinakkan satu bom, dibutuhkan waktu lima hari. Mereka harus menggali dengan kedalaman 10 meter dan diameter 10 meter. Targetnya, semua bom sudah dinonaktifkan pada Juni.
Senator Francis ”Kiko” Pangilinan meminta pemerintah agar melibatkan penduduk Marawi dalam proses pembangunan ulang. Presiden Duterte berencana membangun zona ekonomi dan kamp militer di Marawi.
”Kami mendukung seruan penduduk Marawi agar mereka diizinkan pulang ke tanahnya dan memperbaiki atau membuat rumah baru di lokasi yang sama dengan sebelum serangan,” tegasnya. (sha/c10/pri)
Tentara Filipina telah mengusir ISIS dari Marawi. Kini warga yang sudah sekitar setahun mengungsi bisa kembali ke kota tersebut. Tapi bukan untuk pulang.
Redaktur & Reporter : Adil
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Irjen Krishna Murti Ungkap Jumlah WNI Operator Judi Online di Filipina, Mengejutkan
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Dubes Agus Widjojo: KRI Bima Suci Mempererat Persahabatan Indonesia dengan Negara Lain