Setelah Istri Membawa Rezeki Scaffolding
Oleh Dahlan Iskan
Kelihatannya industri ini tidak bergengsi. Bukan pula sesuatu yang tampak modern. Tapi, tiap tahun Mohed mengakuisisi perusahaan scaffolding di negara yang berbeda. Termasuk di Amerika.
Mohed mempertahankan kantor pusatnya di Kota Montpellier. Dengan hiasan Ferrari, Lamborghini, dan sejenisnya.
Dengan hanya 25 staf.
Mohed menganut desentralisasi untuk mengurus anak-anak perusahaannya: sepakati beberapa hal pokok, serahkan gaya ke masing-masing, komunikasikan.
”Mungkin karena saya pernah hidup di padang pasir,” katanya. ”Terbiasa dengan kebebasan penuh.”
Tapi, Mohed tetap sulit tidur. Idenya terlalu banyak. Dia tidak bisa minum-minum di bar, atau rekreasi atau olahraga.
Dia hobi menulis.
Malam-malamnya dia sibukkan dengan menulis. Hasilnya menakjubkan: Badawi. Sebuah novel tebal tentang suku Badui. Lebih tepatnya tentang perjalanan hidupnya.