Setelah Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona, Wuhan Kebanjiran 18 Juta Turis

Sebelumnya, kasus penularan lokal terakhir di China terjadi pada pertengahan Agustus lalu.
Media pemerintah China memuji "sistem kode kesehatan" di negaranya, yang menggunakan aplikasi ponsel dan kode QR.
Aplikasi tersebut menyinkronkan kartu identitas warga dan riwayat perjalanan mereka.
Perangkat mereka memberikan sinyal kepada menara seluler terdekat untuk kemudian melacak keberadaan warga dan untuk memberitahu apakah penggunanya pernah ke area yang dianggap berisiko COVID-19 selama 14 hari terakhir.
Misalnya, jika seseorang pernah berada di Qingdao beberapa hari terakhir, kode QR mereka akan berwarna merah atau kuning, bukan hijau.

Teknologi pengenalan wajah juga diadopsi oleh pengelola transportasi umum untuk "memeriksa identitas dan tiket penumpang", menurut laporan Global Times.
Terkait tindakan COVID-19, Yi mengatakan Xinjiang memiliki sistem pemeriksaan suhu yang lebih canggih, tampak seperti pintu gerbang dan tanpa perlu kontak.
Enam bulan yang lalu, kampung halaman Yi Yu mengalami 'lockdown' pertama dan salah satu yang paling ketat di dunia
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Realitas Utang
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya