Setelah Kalah Telak, Janji Bikin Ending yang Indah
Catatan AZRUL ANANDA
Senin, 26 Oktober 2009 – 04:46 WIB
Rabu malam itu (21/10) di Bunbury (sekitar tiga jam dari Perth), tim putra dan putri bergantian mengajak bicara di chalet (rumah kecil penginapan) saya dan panitia dari DBL Indonesia. Saya trenyuh juga karena mereka bergantian bilang minta maaf. Ketika saya minta memberikan penilaian kepada diri masing-masing, semua memberikan nilai buruk. Bahkan, tim putri merasa mereka hanya layak dapat nilai 1 dari 10.
Waktu itu terus terang saya bingung juga mau bilang apa. Tapi, kemudian saya ingat SMS yang saya dapat setelah tim kami kalah dari Darwin di Surabaya. Datang dari Putu Gde Kamajaya, fans DBL di Surabaya. Bunyinya, "Our greatest glory is not in never failing. But in rising everytime we fail. And winners are not those who never fail. But those who never quit. Go DBL Indonesia All-Star!"
Kepada dua pemain yang tahun lalu juga ikut ke Perth, Arif Hidayat (SMAN 2 Jember) dan Amelia Herawati (SMA Karangturi Semarang), saya bertanya perjalanan 2008. Waktu itu kami juga sempat "ditempeleng" pada laga pemanasan melawan Woodvale. Namun, setelah itu, tim bangkit dan selalu tampil habis-habisan. Meski tak pernah menang, kita selalu fight. Kalahnya selalu puas.
Tim 2008 punya karakter kuat. Mereka tak mau menyerah. Sekarang karakter tim 2009 sedang diuji. Dan, tim 2009 hanya punya satu kesempatan untuk menunjukkan itu, yaitu pada pertandingan puncak melawan tim muda Western Australia. Kalau harus kalah, kami akan kalah berjuang. Malam itu semua pemain dan pelatih sepakat bahwa kami akan pulang membawa cerita indah. Cerita yang bisa dibagikan kepada teman-teman di daerah masing-masing, cerita yang bisa disampaikan ke adik-adik dan generasi selanjutnya. Malam itu semua anggota tim sudah bicara semangat. Tapi, itu masih sebatas talk. Untuk benar-benar membuat cerita yang indah, mereka masih harus "walk the talk". Menjalani, bukan sekadar bicara.
Tim DetEksi Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2009 punya satu keinginan untuk mengakhiri tur di Perth: Membawa cerita yang manis untuk dibawa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408