Setelah Kasus Istri Perwira Polisi Melapor Diperkosa Dianggap Janggal
Suami Tak Perhatian karena Sibuk dengan Dua Istri Lain
Sabtu, 17 Desember 2011 – 10:26 WIB
Setelah itu, En dikembalikan ke tempat tidur dalam posisi tengkurap. Setelah memastikan pelaku sudah tidak ada, baru dia berani membalik badan. "Akhirnya, saya membalik badan lagi dan membuka lakban yang menutup mata saya. Saya pikir keadaan sudah aman. Terus, saya lepaskan semua ikatan saya. Saya tutup pintu bagian belakang, lalu saya lari ke kamar anak saya karena saya ingat masih ada HP di situ. Tenyata, masih ada HP Esia. Saya ambil HP dan balik ke kamar. Saya hanya punya pikiran menghubungi suami saya. Tapi, saat itu saya hanya kirim SMS kepada suami," ungkapnya panjang lebar.
Saat itu, En tidak berani berteriak dan menelepon karena masih takut kalau ternyata pelaku masih berada di dalam rumah. "Saya tidak bisa melihat jelas. Saya hanya lihat matanya," ujarnya.
En sehari-hari menjadi guru. Dia punya dua anak. Namun, saat kejadian, dua anaknya tidak berada di rumah.
Laporan En itu sudah ditangani Polresta Depok. Namun, setelah ditelusuri, justru banyak kejanggalan yang muncul. Misalnya, dalam laporannya, En mengaku diperkosa pukul 02.00 hingga 03.00 WIB. Malam sebelumnya (10/12), pukul 18.00?21.00, Depok diguyur hujan deras (En tinggal di Jl H Ahmad, Kelurahan Cilodong, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat).
Awalnya, En melapor ke polisi bahwa dirinya telah diperkosa orang tak dikenal. Hasil sementara penyelidikan, banyak kejanggalan dalam laporan tersebut.
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024