Setelah Kontroversi Dan Protes 6 Tahun, Masjid Australia Ini Dibangun
Pada satu pertemuan dewan kota, 200 orang memadati galeri kota dan anggota dewan dikawal oleh polisi.
Beberapa penentang mengklaim masjid ini akan membawa kekerasan ke Bendigo dan kota ini akan diberondong hukum Syariah.
"Jika Anda seorang Muslim dan Anda menginginkan masjid, kembalilah ke Timur Tengah. Ini adalah Australia," kata seorang anggota masyarakat.
Sekelompok kecil penduduk setempat kemudian membawa kasus ini ke Pengadilan Sipil dan Administratif Victoria (VCAT), dengan alasan pembangunan akan menyebabkan masalah lalu lintas dan sosial.
Meski VCAT menepis kekhawatiran tersebut, pertarungan berlanjut ke Pengadilan Banding Victoria sebelum upaya terakhir untuk membawa masalah tersebut ke Pengadilan Tinggi pada tahun 2016 dibatalkan.
Photo: Polisi terlihat hadir, termasuk petugas berkuda, dalam sebuah unjuk rasa di Bendigo tahun 2015. (ABC News: Stephanie Anderson)
Protes melumpuhkan kota
Bersamaan dengan tindakan hukum yang gagal itu, para penentang masjid melakukan perlawanan ke masyarakat melalui kampanye media sosial yang terkoordinasi. Mereka mengirim truk-truk yang mencabut baliho dan balon-balon hitam yang tergantung di sepanjang kota.
Ketegangan tersebut membuat aktivis sayap kanan mengunjungi kota pedalaman ini. Tiga lelaki menggelar adegan pemenggalan kepala boneka palsu dengan darah palsu di luar kantor dewan Bendigo.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata