Setelah Kontroversi Dan Protes 6 Tahun, Masjid Australia Ini Dibangun

Pada satu pertemuan dewan kota, 200 orang memadati galeri kota dan anggota dewan dikawal oleh polisi.
Beberapa penentang mengklaim masjid ini akan membawa kekerasan ke Bendigo dan kota ini akan diberondong hukum Syariah.
"Jika Anda seorang Muslim dan Anda menginginkan masjid, kembalilah ke Timur Tengah. Ini adalah Australia," kata seorang anggota masyarakat.
Sekelompok kecil penduduk setempat kemudian membawa kasus ini ke Pengadilan Sipil dan Administratif Victoria (VCAT), dengan alasan pembangunan akan menyebabkan masalah lalu lintas dan sosial.
Meski VCAT menepis kekhawatiran tersebut, pertarungan berlanjut ke Pengadilan Banding Victoria sebelum upaya terakhir untuk membawa masalah tersebut ke Pengadilan Tinggi pada tahun 2016 dibatalkan.

Protes melumpuhkan kota
Bersamaan dengan tindakan hukum yang gagal itu, para penentang masjid melakukan perlawanan ke masyarakat melalui kampanye media sosial yang terkoordinasi. Mereka mengirim truk-truk yang mencabut baliho dan balon-balon hitam yang tergantung di sepanjang kota.
Ketegangan tersebut membuat aktivis sayap kanan mengunjungi kota pedalaman ini. Tiga lelaki menggelar adegan pemenggalan kepala boneka palsu dengan darah palsu di luar kantor dewan Bendigo.
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran