Setelah Nazaruddin, Tunggu Giliran yang Lain

Setelah Nazaruddin, Tunggu Giliran yang Lain
Setelah Nazaruddin, Tunggu Giliran yang Lain
“Partai lain pun seperti Golkar akan kena imbasnya. Nama-nama kader Golkar seperti Setya Novanto, Azis Syamsuddin yang selama ini dikenal sebagai pemain pun tinggal tunggu giliran saja. Partai lain seperti PKS, PAN dan lain-lain kan sudah kena juga,” kata Burhanudin lagi.

Mekanisme pencarian dana oleh partai, menurut dia dilakukan kader-kader partai, khususnya yang ada di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Karena Banggar adalah alat kelengkapan DPR yang paling jorok bermain untuk partai. Oleh karena itu perlu ada reformasi khusus di DPR terkait kinerja badan anggaran.

“Badan anggaran komisi DPR telah lama menjadi pundi-pundi bagi partai untuk menutupi kekurangan keuangan partai. Sumber pendanaan yang paling jorok ada di badan anggaran. Badan ini dijadikan alat oleh partai untuk mendanai kepentingan partai,” tukasnya.

Pagi hari sebelumnya, saat diskusi bertema Benarkah Reformasi Gagal yang digelar Perkumpulan Senior GMKI bekerjasama dengan Forum Wartawan Pemilu (Forwalu) di Jakarta, Kamis (26/5), Burhanuddin juga menyampaikan hal serupa. Selama tidak ada pembatasan dana kampanye, maka para caleg akan jor-joran dana untuk menggalang popularitas.

JAKARTA - Praktek berburu rente oleh partai politik nyaris terjadi di semua partai. Kalaupun saat ini isu ini terkesan hanya menyangkut Partai Demokrat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News