Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya

jpnn.com, JAKARTA - Setelah pelantikan kepala daerah hasil pilkada serentak 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mewacanakan agar Kepala Daerah tingkat 1 atau Gubernur sebaiknya dipilih secara tidak langsung.
Sultan menegaskan hal itu setelah dirinya menghadiri acara pelantikan kepala daerah di Istana Merdeka di Jakarta pada Rabu (20/2/2025).
Mantan aktivis KNPI itu menggarisbawahi bahwa wacana tersebut baru merupakan pendapat pribadinya.
Kami sangat menyadari wacana tersebut akan menimbulkan perdebatan di masyarakat dalam situasi demokrasi kita yang makin dinamis.
Dia mengatakan secara empiris jabatan Gubernur merupakan wakil atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.
Hal tersebut dinilai sangat beralasan karena bentuk negara Indonesia yang adalah negara Kesatuan dengan sistem pemerintahan presidensial.
“Dan, secara yuridis, kita mengetahui kedudukan Gubernur sangat penting sebagai perpanjangan tangan presiden dalam menjalankan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten/kota" tegas Sultan.
Lebih lanjut, Sultan menjelaskan Indonesia adalah negara berbentuk kesatuan dan bukan negara federal.
Setelah pelantikan kepala daerah hasil pilkada serentak 2024, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mewacanakan agar Gubernur sebaiknya dipilih secara tidak langsung.
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah
- Prabowo Tak Targetkan Angka untuk Tarif Impor Trump, Asalkan Diturunkan
- Langkah Prabowo Dinilai Jadi Pemantik Sentimen Positif IHSG
- IHSG Menghijau, Pakar Nilai Investor Optimistis dengan Kebijakan Prabowo
- Bertemu Wali Kota Kupang, Senator Abraham Paul Liyanto Jajaki Konsep Sister City
- Syahganda Nainggolan: Prabowo Berpeluang Jadi Pemimpin Dunia