Setelah Pembalakan Liar, Sumalindo Dituduh Otoriter
Minggu, 20 Maret 2011 – 20:34 WIB
Danggur mengklaim, upaya yang dilakukan minoritas Sumalindo ini, semata-mata demi kebaikan bersama. Termasuk juga, demi kebaikan semua pemegang saham, termasuk pemegang saham mayoritas yakni PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) milik Samko Timber Ltd. Samko Timber sendiri adalah perusahaan publik di Singapura yang dimiliki keluarga Putera Sampoerna dan Hasan Sunarko.
Baca Juga:
Selain itu, menurut Danggur, upaya minoritas mendapatkan keterbukaan kinerja perusahaan itu, juga demi kebaikan perusahaan agar tidak selalu merugi dan demi kebaikan pengelolaan aset-aset negara. Danggur menyebut Sumalindo adalah pemegang HPH terluas di negeri ini.
"Hutan tanaman alam seluas 840.500 hektare itu adalah milik negara. Artinya, hutan itu milik rakyat yang dikelola oleh Sumalindo. Jika dikelola dengan tidak baik dan selalu merugi sampai Rp 1,3 trilun selama 2002 sampai 2009, tentu sangat merugikan negara," papar Danggur yang mengaku heran bahwa pemilik hutan alam terluas itu bisa merugi.
"Selama masih ada kayu, perusahaan kayu mana pun kalau diurus secara benar dan sehat, tidak akan mungkin rugi," tandas Danggur lagi.
JAKARTA - Kasus yang melibatkan perusahaan kayu terbesar di Kaltim, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk, kembali menghangat. Setelah Presiden Direktur
BERITA TERKAIT
- Honorer Peserta Seleksi PPPK 2024 Sudah Mendapat Pembekalan Kepegawaian, Keren nih
- BNBP: 10 Korban Tewas Tertimpa Longsor di Karo Sudah Dievakuasi
- Jampidum Terapkan RJ pada Kasus Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional