Setelah Plutonium, Korut Kini Punya Uranium
Jumat, 04 September 2009 – 10:28 WIB
SEOUL - Baru-baru ini dilaporkan bahwa Korea Utara (Korut), yang masih berada di bawah ancaman sanksi keras DK PBB dan beberapa negara Barat soal program senjata nuklirnya yang berasal dari bahan plutonium, mengakui "blak-blakan" kalau mereka juga punya program pengayaan uranium. Bahkan, seperti diberitakan AP, Jumat (4/9) pagi, yang mengutip kantor berita Korean Central, kini program itu dilaporkan oleh pihak Korut telah mencapai tahap akhir. Salah seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, saat dikonfirmasi soal kabar terbaru yang diumumkan pihak Korut itu, mengaku kalau ia (maupun departemennya) saat ini belum mempunyai tanggapan terhadap perkembangan tersebut. Demikian juga dengan juru bicara Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) yang sejauh ini belum bisa dimintai komentar oleh AP.
Hal itu jelas mendatangkan kekhawatiran lebih jauh sekaligus potensi kecaman lebih keras dari berbagai pihak, lantaran program ini pun sangat berpeluang untuk dikembangkan menjadi senjata. Sejumlah analis memang sudah cukup lama menduga adanya pengembangan uranium di Korut ini. Sementara sebaliknya, Korut dengan "cuek"-nya beberapa waktu lalu juga telah menyampaikan langsung kepada DK PBB bahwa mereka tak akan menghentikan program-program nuklirnya, tanpa peduli pada desakan dunia internasional.
Program pengayaan uranium sendiri dikenal merupakan sebuah metode yang cukup mudah untuk dikembangkan menjadi senjata, ketimbang melalui program pemrosesan ulang bahan dasar plutonium. Dilaporkan pula bahwa program ini memiliki "keunggulan" lain, yakni bisa dikembangkan di pusat-pusat pengolahan yang tak mudah dicurigai, alias lebih mampu "menghindar" dari intaian satelit mata-mata.
Baca Juga:
SEOUL - Baru-baru ini dilaporkan bahwa Korea Utara (Korut), yang masih berada di bawah ancaman sanksi keras DK PBB dan beberapa negara Barat soal
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer