Setelah Putusan MK, Elektabilitas Ganjar-Mahfud Menempel & Berpeluang Salip Prabowo-Gibran

Sedangkan kini, hasil jajak pendapat pada 26-31 Oktober 2023 atau setelah kedua pasangan ini resmi melakukan pendaftaran capres-cawapres ke KPU dan makin berkembangnya isu dinasti politik, elektabilitas Prabowo-Gibran merosot ke 43,5 persen.
Pasangan Ganjar-Mahfud pada periode yang sama elektabilitasnya terus melejit. Di periode 13-17 Oktober 2023 duet Ganjar-Mahfud mendapati elektabilitas 39,5 persen, dan 40,6 persen pada 26-31 Oktober 2023.
"Pemilih Anies ini cenderung pemilih yang bisa dikatakan anti-Jokowi. Lalu, kemudian berseberangan dengan Jokowi, dulu banyak bersinggungan dengan pemilih Pak Prabowo di 2014 2019," ungkap dia.
Menurut Yunarto atau kerap disapa Mas Toto itu, pemilihan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres membawa dampak buruk terhadap elektabilitas Prabowo.
"Mungkin masih memaafkan Pak Prabowo jadi menteri, Pak Prabowo di-endorse oleh Pak Jokowi, tetapi ketika menggandeng anaknya kena dengan isu politik dinasti, dan lain-lain itu kemudian kalau kita lihat di sini potensi bahkan sudah menjadi beban elektoral buat Pak Prabowo," kata dia. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud MD terus naik dan menempel ketat duet Prabowo-Gibran setelah adanya putusan MK yang kontroversial.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Muncul Desakan Lengserkan Gibran dari Kursi Wapres, Boni Bilang Mustahil
- Matahari Kembar
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja