Setelah Rangkaian Pilpres 2019 Usai, Demokrat tak Jamin Setia
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut ucapan Andi Arief soal setan gundul tidak ada kaitan dengan keberlangsungan koalisi.
Menurut Ferdinand, Andi hanya mengingatkan bahwa Prabowo Subianto telah menerima data keliru soal pemenang Pilpres 2019.
Ferdinand menegaskan, ucapan Andi Arief bukan upaya partai berwarna kebesaran biru itu, untuk keluar dari koalisi pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Terkait dengan setan gundul itu hanya julukan kepada pihak yang menyesatkan informasi kepada Pak Prabowo. Jadi, yang setan memang suka menyesatkan," kata Ferdinand ditemui di kantor KPU, Jakarta, Senin (6/5).
BACA JUGA: Prabowo Kalah Telak di Kota Tempat Ahok Mencoblos
Menurut Ferdinand, Demokrat berkomitmen di koalisi partai Prabowo - Sandiaga. Status itu tidak akan berganti hingga rangkaian Pilpres 2019 berakhir.
"Jadi, Partai Demokrat setelah itu, berdaulat. Nanti menentukan sikap politiknya apakah berada di luar pemerintahan atau berada di dalam pemerintahan," ucap dia.
Menurut dia, sikap politik Demokrat akan diatur ulang setelah rangkaian Pilpres 2019 berakhir. Termasuk, kata dia, Demokrat membuka diri untuk bergabung ke koalisi partai pendukung Joko Widodo (Jokowi).
Partai Demokrat berkomitmen tetap di koalisi pendukung Prabowo – Sandiaga hingga rangkaian Pilpres 2019 berakhir.
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Status Tersangka Denny Indrayana di Kasus Payment Gateway Harus segera Dieksekusi
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP