Setelah Ratusan Nyawa Melayang, Hamas dan Israel Akhirnya Capai Gencatan Senjata

Di tengah meningkatnya kekhawatiran global karena pertumpahan darah, Presiden Joe Biden mendesak Netanyahu pada hari Rabu untuk mengupayakan pengurangan ketegangan, sementara Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan mediasi.
Laporan TV Pemerintah Mesir menyebutkan Presiden Abdel Fattah al-Sisi memerintahkan dua delegasi keamanan ke Israel dan Wilayah Palestina untuk berupaya mencapai gencatan senjata.
Dalam postingan di Twitter pada Jumat pagi, Presiden al-Sisi berterima kasih kepada Presiden Biden atas perannya mendukung prakarsa Mesir mencapai gencatan senjata di Gaza.
Presiden Al-Sisi mengatakan dia dan Presiden Biden sama-sama melihat urgensi penanganan konflik antara semua pihak melalui jalur diplomasi.
Presiden Biden menyambut baik gencatan senjata dan mengatakan Amerika Serikat akan membantu Gaza dengan bantuan kemanusiaan.
Dalam sambutan singkatnya di Gedung Putih, Presiden Biden juga mengatakan AS akan menambah sistem pertahanan rudal 'Iron Dome' Israel yang membantu mengatasi roket Hamas.
Pertempuran terberat sejak 2014
Gencatan senjata kali ini akan mengakhiri pertempuran terberat antara kedua musuh bebuyutan sejak perang 50 hari pada tahun 2014.
Sejak pertempuran meletus pada 10 Mei, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara yang diklaimnya menargetkan infrastruktur Hamas, termasuk jaringan terowongan yang luas.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel berhasil dicapai untuk menghentikan konflik bersenjata yang telah berlangsung 11 hari di Jalur Gaza
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia