Setelah Rekonstruksi Kematian Gilang Endi, Menwa UNS Bakal Dibubarkan?
jpnn.com, SOLO - Pihak Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta belum memutuskan pembubaran Korps Mahasiswa Siaga atau Resimen Mahasiswa (Menwa) pascakematian Gilang Endi Saputra.
Sebelumnya, dugaan tindak kekerasan dalam kegiatan Diklatsar Menwa UNS terungkap dalam rekonstruksi kasus kematian Gilang Endi yang digelar penyidik Polresta Surakarta, Kamis (19/11).
Sehari setelahnya, Jumat (19/11) Tim Evaluasi UNS yang diketuai Sunny Ummul Firdaus juga mengorek informasi dari enam satpam kampus itu.
"Setiap saya menemukan temuan baru, saya harus menelusurinya. Kalau sudah tidak ada temuan baru, ya sudah," kata Sunny ditanya nasib Menwa UNS kepada JPNN.com, Jumat.
Tim evaluasi juga akan melanjutkan penggalian data berdasarkan kesaksian dari seorang ustaz yang sempat menolong Gilang yang diduga panitia mengalami kesurupan.
Pemeriksaan oleh tim evaluasi juga dilakukan terhadap seorang dosen FKIP UNS bernama Solikin.
"Mereka juga ditanya pendapatnya, apakah Menwa itu harus dibubarkan, dibekukan atau dihidupkan lagi? Ada manfaatnya enggak Menwa itu? Lebih banyak manfaatnya apa mudharatnya?" tutur Sunny.
Pendapat yang sama juga diminta kepada setiap orang yang melihat dan terlibat kegiatan Diklatsar Menwa UNS. Terutama, kalau ada kekerasan terjadi, siapa yang harus dipersalahkan, lembaga atau individunya?
Ketua Tim Evaluasi UNS Sunny Ummul Firdaus menjelaskan soal keberadaan Menwa UNS setelah kematian Gilang Endi Saputra. Dibubarkan?
- KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi Serukan Setop Kekerasan terhadap Perempuan
- Ganesha Operation dan UNS Mengenalkan Prospek Dunia Teknik Kepada Siswa SMA
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Ini Alasan Anggota BPK Dorong UNS Menerapkan University Governance
- Peringatan HAKTP, KOPRI PB PMII Ajak Seluruh Masyarakat Cegah Kekerasan Seksual
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme