Setelah Suramadu, kini Selat Sunda
Minggu, 19 Juli 2009 – 12:51 WIB

Setelah Suramadu, kini Selat Sunda
JAKARTA - Setelah memiliki pengalaman membangun jembatan Suramadu, Departemen Pekerjaan Umum kini mulai melirik proyek jembatan Selat Sunda. Sejak awal Juli lalu, PU telah membentuk tim teknis untuk melakukan pra-studi kelayakan jembatan sepanjang 31 kilometer yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera itu. Sejumlah calon investor dikabarkan berminat mendanai proyek prestisius itu, termasuk Grup Artha Graha. Pemerintah provinsi se-Sumatera juga sudah menyanggupi berpatungan menyumbang dana untuk pembangunan jembatan yang dinilai vital untuk memajukan perekonomian daerah-daerah di Sumatera.
"Hasilnya akan diekspos pada saya dan Dirjen Bina Marga akhir bulan ini, ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Jakarta kemarin (18/7).Secara kasar, megaproyek itu diperkirakan menelan dana tak kurang dari Rp 100 triliun. Masa konstruksinya juga sangat panjang, sekitar 10-15 tahun. "Butuh beberapa periode masa jabatan presiden untuk merampungkan," katanya.
Baca Juga:
Terkait dengan pendanaan proyek, Djoko mengakui saat ini tengah melakukan pendekatan dengan Menteri Keuangan. Dia menilai proyek tersebut kecil kemungkinan dibiayai 100 persen dengan anggaran negara, karena risikonya alokasi anggaran untuk kebutuhan lain akan terpangkas. Karena itu, dia menyerahkan pada Departemen Keuangan untuk mengkajinya. "Mengenai keuangan dan sistem pembiayaan diserahkan kepada Depkeu. Akan ada timnya sendiri untuk mengkaji. Tugas kami hanya merancang jembatan yang aman dan murah," paparnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Setelah memiliki pengalaman membangun jembatan Suramadu, Departemen Pekerjaan Umum kini mulai melirik proyek jembatan Selat Sunda. Sejak
BERITA TERKAIT
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan