Setelah Terdengar Teriakan Histeris, Guci Dispenser Melayang
![Setelah Terdengar Teriakan Histeris, Guci Dispenser Melayang](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/06/29/alat-berat-dikerahkan-saat-petugas-satpol-pp-kota-semarang-m-38.jpg)
Edi menambahkan, para PKL awalnya meminta tali asih Rp 75 juta, tetapi para PKL akhirnya menerima apa yang diberi lantaran mengakui pihaknya bersalah.
Menurutnya, langkah tersebut lebih baik mereka ambil daripada diproses sesuai hukum.
Namun, empat pemilik kios PKL enggan untuk menerima tali asih, dan masih bertahan di bangunan itu.
Teriakan histeris terdengar saat aparat Satpol PP mendatangi kios yang juga menjadi hunian tersebut.
Penghuni kios sempat melemparkan guci dispenser dan melayang ke arah petugas.
“Alasannya kurang tahu, tetapi akhirnya bangunan dibongkar juga. Yang bertahan itu tidak dikasih tali asih dari pihak kuasa hukum,” kata Edi.
Usai bangunan usahanya dirobohkan, Edi yang sebelumnya berjualan pulsa mengaku akan membuka usaha di rumahnya.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan rekomendasi bongkar dari Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang.
Teriakan histeris terdengar dari kios PKL, beberapa saat kemudian melayang sebuah guci dispenser.
- Satpol PP Tertibkan Badut dan Gelandangan di Kota Solok
- Tidak Lulus PPPK, Honorer Satpol PP Depresi hingga Meninggal Dunia
- Satpol PP-WH Diminta Tindak Tegas Pelaku Asusila di Meulaboh
- Polisi dan Satpol PP Evakuasi Kapal Nelayan yang Tenggelam di Pamekasan
- Satpol PP Pengawal Mbak Ita Bertindak Represif kepada Wartawan, AJI Mengecam!
- 5 Arahan Sekda Herman untuk Penyelesaian Honorer Satpol PP, Fadlun: Ada Kemajuan