Setelah Tersangka, Atut tak Lagi Dianggap di Golkar

Setelah Tersangka, Atut tak Lagi Dianggap di Golkar
Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jalan Rasuna Sahid, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/12). Atut langsung ditahan oleh KPK dan penahanannya dilakukan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari kembali menegaskan bahwa Partai Golkar tidak pernah bergantung pada figur elit partainya. Apalagi kata dia pada sosok Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, yang terjerat dua kasus dugaan korupsi di daerah yang menjadi basis Partai Golkar di Pulau Jawa.

Hajriyanto mengklaim bahwa pengkaderan di internal partai pimpinan Aburizal Bakrie itu sudah punya fondasi yang kuat, sehingga keluar masuknya seorang figur juga dianggap tak berpengaruh pada partai, bahkan jika yang keluar itu sekelas Ketua Umum sekalipun.

"Peran figur itu di Golkar tidak terlalu penting, mantan Ketua umum meninggalkan Golkar, itu tidak ngaruh, jadi karena akar yang kuat tidak akan terpengaruh banyak ke Golkar, baik ke Pemilu nanti," katanya dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12).

Dikatakan Hajriyanto, keluar masuknya seorang figur di partai Golkar merupakan hal biasa dan itu sudah terjadi sejak lama. Tapi, hal itu tidak akan berpengaruh pada jalannya kelembagaan partai. Begitupun seandainya nanti, Ratu Atut juga harus meninggalkan Golkar.

"Bagi Golkar keluar masuk adalah hal biasa. Banyak yang datang dan pergi di Golkar, tapi kan lembaga harus terus berjalan. Golkar itu ada sebelum Bu Atut datang sampai dia ada di pusat," jelas wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.

Karena itu, dengan posisi Atut yang sudah jadi tersangka korupsi dan ditahan oleh KPK, Hajriyanto menyerahkan proses hukumnya ke lembaga pemberantas korupsi itu. Golkar, katanya, tidak akan pernah menghambat penegakan hukum karena politik dan hukum harus dibedakan.

"Kita juga banyak menerima pesan untuk terus berhati-hati, jangan sampai kita (Golkar) menaungi koruptor, tapi juga kita harus melihat Azas praduga bersalah," tandasnya.

Ditambahkannya, internal Golkar juga belum mengambil sikap terhadap Atut di kepengurusan partai. Untuk itu dia menyarankan supaya Atut cukup fokus saja pada proses hukum yang dihadapinya dan tidak perlu repot memikirkan persiapan Pemilu 2014 mendatang.(Fat/jpnn)


JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari kembali menegaskan bahwa Partai Golkar tidak pernah bergantung pada figur elit partainya.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News