Setelah Xiaomi Tidak Kepaha
Oleh Dahlan Iskan
Keputusan Xiaomi itu menggelisahkan pemerintah Tiongkok: kok perusahaan teknologi Tiongkok pada go public di luar Tiongkok.
Padahal Tiongkok lagi ingin berdiri paling depan. Di segala bidang. Terutama teknologi. Lebih khusus lagi di artificial intellegence.
Karena itu Maret lalu Tiongkok mengeluarkan jurus baru: China Depositary Receipt (CDR). Sebuah instrumen baru pasar modal. Yang di-copy dari America Depositary Reciept.
Tujuannya: agar perusahaan teknologi seperti Xiaomi mau go public di pasar modal Shanghai. Setidaknya untuk mencegah sebangsa Xiaomi lari ke luar negeri.
Depositary Reciept adalah sertifikat bank. Tapi banknya sudah harus go public di pasar modal utama dunia. Sertifikat itu bisa dibeli siapa saja.
Sebagai alat untuk membeli saham perusahaan asing di negara lain. Yang mungkin negara itu melarang orang asing membeli sahamnya.
Maka bank itulah yang mewakili pembeli sertifikat. Termasuk mewakili hak suara. Dalam pemungutan suara di rapat umum pemegang saham perusahaan.
Xiaomi tertarik dengan instrumen baru itu. Sekaligus untuk menunjukkan nasionalisme Tiongkoknya.