Setengah dari Angkatan Kerja Penyandang Autisme di Australia Menganggur

Ibunya Cherie Martin mengaku dia santat terkejut mendapati anaknya terkunci di freezer dan dijepret dengan gelang karet hingga berdarah.
"Saya menemukan ada banyak memar kecil dibagian punggungnya dan pernah satu kali ada darah yang menetes..dan ternyata managernya telah melecuti dia dengan karet besar," tuturnya.
"Kami sangat beruntung kepala kantornya turun tangan dan langsung memindahkan Joel ke restoran lain dan dia mendapatkan staf yang sangat mendukungnya," katanya.
Sejak diterima bekerja di HP, Martin mengaku kinerja anaknya jauh membaik.
"Dia senang memiliki pendapatan sendiri, dan bahkan dia memiliki uang simpanan di rekening banknya dan dia bisa menabung serta tidak perlu lagi khawatir membiayai kebutuhannya setiap hari,"tuturnya.
"Dia bahkan sekarang sedang mempertimbangkan untuk pindah ke rumah sendiri, padahal saya tidak terlalu menyukai gagasan itu tapi dia percaya diri ingin pindah dan memulai hidupnya yang baru,"
Professor Cheryl Dissanayake dari Universitas La Trobe merupakan bagian dari tim peneliti pertama di dunia yang melacak program semacam ini yang bersifat jangka panjang.
Menurutnya penyandang autisme sering kali memiliki intelejensia dan kemampuan yang tinggi, tapi sering kali tidak lulus wawancara kerja karena kemampuan sosial mereka.
Seorang pria penyandang autism berhasil mendapatkan pekerjaan dambaannya sebagai pengembang peranti lunak di perusahaan teknologi canggih Hewlett-Packard.Hampir
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia