Setgab Dianggap Lukai Kebersamaan Bangsa
Selasa, 28 Desember 2010 – 18:07 WIB
JAKARTA - Pengamat politik Yudi Latif mengatakan, kehadiran Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Partai Politik (Parpol) pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), telah melukai kebersamaan bangsa Indonesia. Masalahnya, kata Yudi, efektifitas Setgab itu menjurus kepada terbentuknya dikotomi pendukung, dan bukan (menjadi) pendukung pemerintah.
"Dalam prakteknya, Setgab itu mendorong terbentuknya dikotomi pendukung dan bukan pendukung pemerintah. Ini jelas sangat melukai makna kebersamaan bangsa Indonesia," kata Yudi Latif, saat diskusi 'Refleksi Akhir Tahun MPR RI', di press room DPR, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (28/12).
Kecenderungan Setgab untuk menjadikan institusinya sebagai kekuatan pengendali legislatif, lanjut Yudi, juga harus diantisipasi oleh bangsa ini. "Kalau hanya sebatas untuk ngumpul-ngumpul elit dalam membagi kekuasaan, meski itu tidak etis, ya sudahlah. Tapi gejala Setgab menjadi intitusi pengendali parlemen, itu harus diwaspadai," kata Yudi.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PPP, Lukman Hakim Saifudin, membantah tudingan bahwa Setgab merupakan institusi penentu kebijakan bangsa dan negara ini. "Itu hanya forum informal untuk menyamakan persepsi di antara (parpol) peserta koalisi, terhadap berbagai masalah yang terjadi di negeri ini," ujarnya.
JAKARTA - Pengamat politik Yudi Latif mengatakan, kehadiran Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Partai Politik (Parpol) pendukung Presiden Susilo
BERITA TERKAIT
- Prabowo Perintahkan Aparat Tindak Perusahaan yang Langgar Aturan Pertanahan dan Hutan
- Prabowo Potong Anggaran Seremoni dan Perjalanan Dinas Pemerintah, Hemat Rp 20 Triliun!
- Momen Prabowo Ultimatum Menterinya, Pakai Kalimat Tegas dan Pedas
- Jelang 100 Hari Pemerintah, Mengenal 'Asta Cita' Prabowo-Gibran
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Tua Gagal Seleksi PPPK jadi Isu Nasional, Disorot Senayan, Coba Simak Kalimat Pak Dedy
- Pemilik Pagar Laut di Tangerang Bakal Didenda Rp 18 Juta per Kilometer