Setgab Dibentuk karena Demokrat Digoyang Terus
Rabu, 12 Mei 2010 – 20:04 WIB

Setgab Dibentuk karena Demokrat Digoyang Terus
JAKARTA - Partai Demokrat (PD) rupanya tidak tahan dengan sikap parpol yang mengaku berkoalisi dengan pemerintah, namun tidak sepaham dengan berbagai kebijakan pemerintah. Apalagi saat pembahasan skandal bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun, beberapa partai koalisi seperti Golkar, PKS, PAN dan PPP, seolah meninggalkan Partai Demokrat sehingga opsi C akhirnya disahkan dan kebijakan (bailout) itu disalahkan. Sutan menjelaskan bahwa pembentukan Setgab itu memang sejak awal sudah dicetuskan pada saat kampanye, sehingga koalisi ini akhirnya dipermanenkan sekarang. Menurutnya pula, kenapa Setgab baru dibentuk sekarang, sebabnya adalah karena sebelumnya (PD dan parpol koalisi) masih disibukkan dengan kasus Bibit-Chandra dan kasus Century. "Ini kelemahan kita pada waktu 2004-2009, karena kita bertemu saat ada hot issue dan insidentil saja. Jadi kurang maksimal, sehingga sering ribut di parlemen," ujarnya menambahkan.
Oleh karena itulah, menurut Sekretaris FPD DPR RI, Sutan Bhatoegana, partainya tak ingin kondisi itu terulang lagi. "Kami besar tapi digoyang. Makanya dibentuk Setgab (Sekretariat Gabungan)," kata Sutan, saat menjadi pembicara dalam diskusi di Gedung DPD, Jakarta, Rabu (12/5).
Sutan menyebutkan, PD antara lain digoyang saat (adanya) kasus pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, serta munculnya skandal bailout Bank Century. "Tahu sendiri, waktu Bibit-Chandra dan Bank Century, itu termasuk goyang-goyangan itu. Mudah-mudahan dengan selesainya kasus Century dan ditunjuknya Pak Ical sebagai Ketua Harian dari Sekretariat Gabungan ini, mungkin akan lebih kondusif dan mantap ke depan," imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Partai Demokrat (PD) rupanya tidak tahan dengan sikap parpol yang mengaku berkoalisi dengan pemerintah, namun tidak sepaham dengan berbagai
BERITA TERKAIT
- Waka MPR: Program Wajib Belajar 13 Tahun Harus Diwujudkan
- Pelanggan McD Indonesia Donasi Rp 750 Juta ke 40 Sekolah melalui Program NBD
- Dosen Unnes Ternyata Lakukan Pelecehan Terhadap 4 Mahasiswi
- Stok Pangan di Kota Tangerang Aman Hingga Lebaran, Tidak Perlu Panic Buying
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan