Setgab Klaim Restui Presiden Tentukan Calon Panglima
Kamis, 23 September 2010 – 22:44 WIB
JAKARTA - Direktur Riset Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menyesalkan pernyataan Sekretariat Gabungan (Setgab) Parpol Koalisi pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengungkap bahwa nama calon Panglima TNI yang diajukan presiden ke DPR juga melalui restu dan persetujuan Setgab. Sebab, identitas TNI adalah alat negara, yang seharusnya bebas dari kepentingan politik apapun. Proses pemilihan yang harus melalui persetujuan parlemen akan berujung pada kompromi politik dari partai-partai yang ada didalamnya, seperti yang dapat terlihat dari pernyataan Setgab kemarin, imbuhnya.
"Jika itu memang terjadi, seharusnya tidak perlu diekspos, cukup konsumsi internal Setgab saja," kata Yunarto Wijaya di Jakarta, Kamis (23/9). Namun karena itu sudah terjadi, lanjutnya, maka pernyataan itu sekaligus semakin memperlihatkan bahwa TNI masih terjepit didalam konstelasi kekuatan politik di negara ini.
Baca Juga:
"Idealnya, jangankan nama calon Panglima TNI untuk dibawa Setgab, dalam sistem presidesil DPR pun tidak lazim memiliki hak menguji kelayakan dan kepatutan seorang calon Panglima TNI," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Direktur Riset Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menyesalkan pernyataan Sekretariat Gabungan (Setgab) Parpol Koalisi pendukung
BERITA TERKAIT
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada