Setiap Ada Menteri Baru, Kurikulum Diganti, Indra: Buang-buang Duit
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Praktisi Pendidikan 4.0 Indra Charismiadji mengkritisi rencana pemerintah melakukan perubahan kurikulum 2013.
Walaupun masih dalam bentuk kajian dan belum menjadi keputusan final, tetapi menurut Indra, rencana ini seperti menjadi rutinitas pemerintah acap kali terjadi pergantian menteri.
"Kenapa sih setiap kali ganti menteri pasti ganti kurikulum. Bikin kurikulum baru kan menghabiskan uang triliunan. Ganti-ganti kurikulum juga kalau guru-gurunya enggak siap sama saja buang-buang duit," kata Indra kepada JPNN.com, Kamis (18/6).
Sebenarnya, lanjut Indra, tergantung dari konsep yang mau dibuat oleh pemerintah. Ini pentingnya cetak biru.
Jadi kurikulum model bongkar pasang begini tidak diulang ulang lagi karena habis-habiskan uang negara saja.
"Saya lebih melihat proses yang diulang-ulang saja. Jadi sudah hal lumrah bila mendikbudnya ganti, kurikulumnya diganti lagi. Kenapa enggak buat blueprint-nya dulu biar pijakannya di situ sehingga menterinya ganti-ganti pun tidak akan ada bongkar pasang kurikulum lagi,' bebernya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno membenarkan ada FGD membahas penyederhanaan Kurikulum 2013 (K-13).
Namun, paparan dalam FGD tersebut masih dalam bentuk kajian dan belum merupakan keputusan final.
Pengamat dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji menyoroti rencana pemerintah mengganti atau merevisi kurikulum 2013.
- Wakil Ketua MPR: Kualitas Pendidikan Harus jadi Perhatian Semua Pihak
- Warga LDII Diminta Netral, Bijak Menggunakan Hak Pilih di Pilkada
- Sekolah Cendekia Harapan Raih 7 Penghargaan Bergengsi, Hadirkan Pendidikan Berbasis Penelitian
- Dukung Dunia Pendidikan, Swiss-Belhotel Pondok Indah Kucurkan Donasi lewat GNOTA
- Ibas Ajak Perempuan Sadar Akan Potensinya
- KAI Logistik Goes to School Salurkan Ribuan Buku untuk Murid SD