Setiap Hari Tukang Tambal Ban Tabung Rp 20 Ribu, Sekarang Naik Haji
jpnn.com, SURABAYA - Sejak kecil Subandi sudah yatim. Di bangku sekolah dasar (SD), dia cari uang sendiri. Jualan roti dan es lilin.
Lelaki 54 tahun itu kini gigih mencari nafkah sebagai tukang tambal ban bersama sang istri, Intarti. Berkah itu tiba. Subandi dan Intarti naik haji.
Bapak tiga anak tersebut menyatakan senang bisa membantu banyak orang dengan tambal ban.
''Bisa nolong orang. Dapat pahala dan yang penting barokah,'' katanya saat ditemui di tempat tambal ban pinggir jalan dekat Pasar Larangan.
Cukup banyak pengendara yang mampir ke tempat tersebut. Pengayuh sepeda onthel, sepeda motor, mobil, hingga angkutan umum. Berbagai masalah ban kendaraan ditangani Subandi.
BACA JUGA : 7 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Jemaah Calon Haji
Berkat kerja di ''jalanan'' yang dilakoni lebih dari 40 tahun itu, Subandi bisa pergi haji. Tahun ini dia bersama Intarti bakal berangkat ke Tanah Suci.
Mereka masuk daftar calon jamaah haji (CJH) Kota Delta yang memasuki asrama haji pada Agustus.
Setiap hari tukang tambal menabung hasil kerjanya Rp 20 hari dan mendaftar untuk naik haji sejak 2010.
- Berhaji Sebelum Usia 30 Tahun, Atta Halilintar Tidak Menyangka
- Satu Jemaah Calon Haji Asal Lampung Meninggal Dunia di Makkah
- Banyak Jemaah Calon Haji Indonesia Tertipu, Wantim MUI Bereaksi Keras
- 3 Jemaah Calon Haji Asal Sumut Wafat di Tanah Suci
- Raffi Ahmad Ungkap Kebahagiaan Berada di Depan Ka'bah
- Tiba di Depan Ka'bah, Raffi Ahmad: Bahagia Sekali Rasanya